Pengumuman Proposal PKM 2011 yang Didanai Dikti KLIK DISINI

Apa hal yang paling kamu harapkan di FMIPA UNDIP?

Jumat, 11 Februari 2011

Sedikit Menilik Ke Belakang, Hari Pers Nasional 9 Februari


9 Februari, Hari Pers Nasional
Banyak terjadi perdebatan kapan pers itu terbentuk, yang jelas sebelum ada proklamasi kemerdekaan, pers sudah lahir. Namun, seperti yang kita tahu tanggal tersebut di sebagai tanggal lahirnya pers di Indonesia. 9 februari 2011 adalah tanggal dimana diperingatinya hari PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) tepatnya. Kenapa PWI? karena tanggal 9 Februari tersebut merupakan tanggal terbentuknya organisasi resmi wartawan Indonesia.

Sebelum membahas sejarah perkembangan pers, kita telaah dulu perbedaan pers sama jurnalistik. Kalau Pers itu kerjanya lebih berhubungan dengan media, sedangkan jurnalistik lebih kearah proses kegiatannya. Jadi pers jurnalistik yaitu kegiatan mencari, menggali dan mengumpulkan berita yang disampaikan melalui majalah atau surat kabar, tabloid, untuk masyarakat dalam waktu secepat-cepatnya.

Sejarah perkembangan pers di Indonesia
Setelah ditelususri aktivitas jurnalistik Indonesia sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Abad 18 th 1744 sudah ada sebuah surat kabar yang bernama Bataviasche Nouvelles diterbitkan dengan penguaaan orang-orang Belanda sampai dengan abad 19 dimana pers jurnalistik juga masih dikuasai oleh pihak Belanda.

Surat kabar pertama yang dikelola oleh kaum pribumi dimulai pada 1854 yang dikenal dengan majalah Bianglala, disusul oleh Bromartani pada 1885, kedua di Weltevreden, dan pada tahun 1856 terbit Soerat Kabar bahasa Melayu di Surabaya. Sedangkan perkembangan pers jurnalistik sendiri dimulai pada abad 20 dengan adanya surat Kabar Medan Prijaji yang dikelola oleh Tirto Hadisuryo alias Raden Mas Djikomono. Awalnya pada tahun 1907 diterbitkan mingguan, setelah tahun 1910 sudah diterbitkan sebagai surat kabar harian. Usai proklamasi kemerdekaan banyak bermunculan berbagai surat kabar baru.

Pers memiliki peran yang amat penting bagi perkembangan bangsa ini, sudah dibuktikan bahwa keberadaannya jauh sebelum bangsa ini merdeka. Melalui pers rakyat mampu menyampai aspirasi, dan berita-berita yang sifatnya regional maupun universal disampaikan, kita bisa melek terhadap isu-isu yang sedang berkembang mulai dari isu provokasi dan propaganda. Itu baru secuil fungsi pers yang disebutkan, selain memberikan informasi pers jurnalistik bisa sebagai edukasi, koreksi,rekreasi, maupun mediasi.

Independen Kerja
Sepenggal sejarah perkembangan pers Jurnalistik di Indonesia semoga bisa memotivasi kita buat menjadi seorang jurnalis, dan memiliki semangat yang tinggi untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya terhadap bangsa kita bangsa Indonesia. Setelah mengetahui sejarah perkembangan pers di masa lampau yang diperjuangka oleh kaum terdahulu, sekaranglah saatnya kita berkarya. Yang pastinya dalam dunia pers jurnalistik dituntut untuk seProfesionalis mungkin dalam artian tetap menjaga ke Independenan kerja (tidak memihak).

“Karena kau menulis, suaramu takkan padam di telan angin. Akan abadi sampai jauh, jauh di kemudian hari” (Pramoedya Ananta Toer)

Oleh: Heti Ergiana (Pimpinan HRD BSO Pers Science Journalists)

0 Komentar: